Membuat kartun bisa menjadi proses yang panjang dan rumit,
namun jika keinginan Kamu cukup kuat untuk melihat cerita Kamu ditampilkan
dalam bentuk animasi, hasil akhir bisa sangat layak diperjuangkan. Jika Kamu
ingin membuat kartun Kamu sendiri, berikut yang perlu Kamu lakukan
INI LANGKAHNYA.....SIMAK TERUS YA!!!
Mencari
Inspirasi
1. Pertimbangan sumber daya Kamu.
Anggaran Kamu mungkin saja
terbatas, namun kemungkinan besar, imajinasi dan bakat Kamu tidak. Saat mencari
ide baru untuk kartun, ingat berapa banyak biaya yang mampu Kamu keluarkan
dalam proses dan apa yang mampu dihasilkan dari keahlian seni Kamu.
· Jika
kamu pemula, Kamu mungkin sebaiknya menghindari cerita dan tema yang
membutuhkan adegan animasi kompleks, seperti pertempuran besar atau mesin
rumit. Keahlian animasi Kamu mungkin perlu diasah dan dilatih terlebih dahulu
sebelum Kamu siap mengerjakan projek sebesar itu.
· Ingat
juga bahwa Kamu akan membutuhkan peralatan lebih banya bergantung pada
kerumitan kartun Kamu. Kartun claymation dengan dua lusin karakter dan empat
set akan membutuhkan peralatan lebih banyak dibandingkan animasi sel dengan
hanya satu adegan. Jika anggaran merupakan masalah, pastikan tetap pendek dan
sederhana.
2.
Pikirkan kepanjangan
Panjang
yang tempat untuk kartun Anda akan bervariasi berdasarkan pasar tempat Anda
ingin mendistribusikannya. Mengetahui panjang dari awal akan membantu Anda
memikirkan cerita yang cukup dalam waktu tersebut.
· Jika
Anda ingin membuat kartun yang bisa berkembang menjadi acara jangka panjang,
kartun Anda perlu sepanjang 11 menit atau 20-25 menit.
· Film
kartun bisa sepanjang 60-120 menit.
· Jika
kartun satu kali yang dibuat untuk internet adalah apa yang ingin Anda buat,
Anda bisa membuat film pendek antara 1-5 menit. Membuat apapun yang lebih
panjang bisa membuat orang beralih dari menontonnya.
3.
Ketahui penonton internet
Anda
Walaupun
kartun awalnya ditujukan untuk anak-anak, ada banyak kartun yang dibuat untuk
remaja dan orang dewasa. Usia dan demografis penonton seharusnya membentuk ide
yang Anda pikirkan.
· Contohnya,
kartun mengenai sesuatu yang tragis, seperti kematian orang tersayang, lebih
baik untuk penonton yang lebih tua. Jika target Anda penonton yang lebih muda,
Anda lebih baik memilih topic yang lebih sederhana untuk dimengerti dan lebih
konkrit.
4.
Bekerja dari pengalaman
Anda
Cara
lain untuk mengatakan ini adalah, “tulis apa yang Anda ketahui.” Banyak
pencerita menulis berdasarkan kejadian, perasaan, atau hubungan yang mereka
alami dalam kehidupan mereka sendiri. Buat daftar kejadian hidup yang pernah
Anda lalui dan ide di belakang sebuah kartun.
· Jika
Anda ingin membuat kartun serius, pikirkan pengalaman hidup yang benar-benar
membentuk Anda: cinta tak berbalas, kehilangan teman, bekerja keras menuju
tujuan yang sepertinya mustahil, dll.
· Jika
Anda ingin membuat sesuatu yang lebih lucu, ambil situasi sehari-hari seperti
menunggu dalam lalu lintas atau menunggu email dan besar-besarkan kesulitan
situasi ini dengan cara lucu.
· Atau,
Anda bisa menggunakan sesuatu yang sudah lucu untuk membuat kartun lucu.
5.
Gunakan imajinasi Anda
Pastinya,
ada banyak alur yang tidak melibatkan pengalaman hidup. Anda bisa menggunakan
kegemaran dan imajinasi Anda untuk menciptakan ide baru, selama Anda memasukkan
detil yang membantu orang berhubungan dengan karakter atau cerita.
· Detil
yang berhubungan termasuk tema tersembunyi yang menarik secara universal.
Contohnya, kebanyakan orang bisa berhubungan dengan cerita datang usia, tak
peduli apakah cerita itu mengambil tempat di dunia nyata, latar luar angkasa
masa depan, atau di latar fantasi pedang dan penyihir
6.
Rancang protagnis yang menarik. Buat
daftar sifat karakter yang ingin Anda lihat dalam protagonist. Tulis fitur
positif dan juga kekurangan untuk mencegah membuat karakter yang terlalu
sempurna.
· Ini
adalah langkah yang penting tak peduli betapa sederhana atau rumitnya kartun
Anda. Walaupun karakter dalam kartun yang lebih panjang dan serius harus lebih
dikembangkan, kartun yang pendek dan lucu akan membutuhkan protagonist dengan
tujuan jelas dan sifat karakter yang jelas yang membolehkannya bereaksi
terhadap konflik dengan caranya.
Menulis Naskah
dan Membuat Papan cerita
1.
Tulis naskah jika ada
dialog.
Jika
karakter dalam kartun Anda akan berbicara, Anda akan membutuhkan aktor suara
untuk membaca kalimat ini, dan aktor suara Anda akan memerlukan naskah tertuli
agar ia tahu apa yang harus dikatakan.
· Anda
perlu mengetahui naskah sebelum Anda bisa menganimasikan kartun. Mulut bergerak
dengan cara berbeda untuk fonem berbeda, dan Anda perlu menganimasikan gerakan
mulut berbeda ini dengan cara yang terlihat nyata agar suara yang Anda
tambahkan nantinya akan sesuai.
2. Tulis narasi kejadian.
Jika
tidak ada dialog dalam kartun, Anda mungkin bisa melompati naskah. Namun Anda
masih perlu menulis narasi kejadian agar Anda bisa mengingat cerita dan
bagian-bagiannya.
· Tulis
beberapa draf naskah sebelum memulai fase produksi. Tulis draf pertama Anda,
sampingkan, dan kembali dalam satu atau dua hari untuk melihat bagaimana Anda
bisa membuatnya lebih baik dan mengalir lebih efektif.
3. Bagikan papan cerita Anda menjadi bagian utama. Kartun pendek mungkin hanya terdiri dari satu adegan,
namun jika kartun Anda lebih panjang, Anda mungkin perlu membaginya menjadi
lebih dari satu adegan agar lebih mudah diatur.
4. Sketsa tiap perubahan aksi. Saat
Anda mensketsa papan cerita formal, tiap perubahan aksi seharusnya terlihat
dalam kotak papan cerita. Perubahan kecil seharusnya dijelaskan, namun mungkin
tidak perlu digambar.
· Gunakan
bentuk dasar, stick figure, dan latar belakang sederhana. Papan cerita seharusnya
cukup dasar.
· Pertimbangkan
untuk menggambar bingkai papan cerita Anda pada kartu indeks agar Anda bisa
mengaturnya dan memindahkan bagian cerita seperlunya.
· Anda
juga bisa membuat catatan mengenai apa yang terjadi di tiap bingkai agar lebih
mudah diingat nantinya.[1]
Membuat Animasi
1.
Kenali jenis
animasi berbeda. Umumnya, kebanyakan
bentuk animasi akan jatuh di bawah kategori animasi sel, animasi stop motion,
animasi komputer 2D, dan animasi komputer 3D.[2]
2.
Cobalah animasi sel. Animasi sel adalah metode tradisional dalam membuat kartun. Anda akan
perlu menggambar tangan tiap sel atau lembar animasi dan mengambil foto sel
tersebut dengan kamera khusus.
- Animasi sel menggunakan prinsip mirip dengan cara
kerja flipbook. Serangkaian gambar dibuat, dan tiap gambar berbeda sedikit
dengan yang berikutnya. Saat ditampilkan dalam urutan cepat, perbedaannya
menciptakan ilusi gerakan.
- Tiap gambar yang digambar dan diwarnai pada
lembar transparan disebut “sell.”
- Gunakan kamera Anda untuk mengambil foto gambar
ini dan menyuntingnya menggunakan perangkat lunak penyunting animasi.
3. Gunakan teknik stop motion.
Stop motion merupakan bentuk animasi
tradisional juga, namun lebih sedikit digunakan dibandingkan animasi sel.
“Claymation” merupakan bentuk paling umum dari animasi stop motion, namun ada
boneka lain yang bisa Anda gunakan dan buat untuk kartun ini juga.
· Anda
bisa menggunakan boneka bayangan, seni pasir, boneka kertas, atau apapun yang
bisa digerakkan menjadi banyak posisi.
· Tiap
gerakan harus kecil. Ambil foto tiap gerakan setelah membuatnya.
· Sunting
foto bersamaan agar ditampilkan dalam urutan cepat. Saat dilihat dengan cara
ini, mata akan melihat gerakan.
4. Pertimbangkan animasi komputer 2D
Anda akan membutuhkan program
komputer khusus untuk tipe animasi ini, dan produk akan terlihat seperti versi
kartun animasi sel yang lebih halus.
· Tiap
program animasi komputer 2D akan bekerja secara berbeda, jadi Anda perlu
mencari tutorial untuk program khusus yang akan Anda gunakan untuk belajar cara
menggunakannya.
· Contoh
umum dari animasi 2D adalah kartun apapun yang dibuat menggunakan Adobe Flash.
5. Buat animasi dalam 3D menggunakan komputer. Sama seperti animasi 2D, Anda akan memerlukan perangkat lunak khusus
untuk menghasilkan kartun animadi 3D, juga.
· Dalam
pengertian tertentu, animasi komputer 3D serupa dengan animasi stop motion,
namun grafiknya bisa terbentang dari sangat berkotak-kotak hingga sangat nyata.
· Sama
seperti animasi komputer 2D, tiap perangkat lunak animasi bekerja sedikit
berbeda dengan yang lainnya. Contohnya termasuk Maya dan 3D Studio Max.
Efek Suara
1. Dapatkan peralatan yang benar.
Anda akan memerlukan mikrofon yang bagus dan cara mencegah suara gema atau
bunyi latar belakang masuk ke dalam suara yang ingin Anda gunakan.
· Mikrofon
komputer berkualitas tinggi akan bekerja cukup efektif untuk kartun pemula,
namun jika Anda berniat mendagangkan dan mendistribusikan kartun Anda, Anda
nantinya harus membeli peralatan yang lebih professional.
· Saat
bekerja dengan mikrofon kecil, sarungi dengan kotak tabung speaker yang
dilapisi dengan busa untuk menghilangkan gema dan bunyi latar belakang yang
berlebihan.[3]
2. Rekam efek suara Anda sendiri
Jadilah
kreatif dan cari cara sederhana dan sehari-hari untuk membuat suara yang serupa
dengan suara yang Anda butuhkan untuk kartun Anda.
· Buat
daftar efek suara yang akan Anda perlukan. Jadilah kreatif dan teliti, termasuk
semua dari yang jelas (ledakan, jam weker) sampai yang samar (langkah kaki,
suara latar belakang).[4]
· Rekam
versi berbeda dari tiap suara agar Anda memiliki lebih banyak pilihan untuk
digunakan.
· Beberapa
contoh suara yang bisa Anda ciptakan termasuk:[5]
· Api –
Manipulasi selembar kertas kaca kaku
· Tamparan
– Tepuk tangan Anda satu kali
· Gemuruh
petir – Goncangkan sekeping kaca-plexi atau karton tebal
· Air
mendidih – Tiup udara ke dalam segelas air menggunakan sedotan
· Pentungan
bisbol memukul bola – Patahkan korek api
3. Cari efek suara yang sudah terekam.
Jika
Anda tidak memiliki akses pada peralatan atau tidak bisa membuatnya sendiri,
ada CD-ROM dan situs web yang menawarkan tekaman suara gratis yang bisa Anda
gunakan sesuai keinginan, dan ini mungkin merupakan pilihan yang lebih sesuai
untuk Anda.
· Selalu
tinjau ulang izin penggunaan untuk rekaman efek suara yang Anda gunakan. Jika
sesuatu gratis untuk dimuat turun, mungkin tidak gratis untuk digunakan,
terutama untuk tujuan komersial. Sangat penting Anda mengetahui apa yang
diizinkan sebelum menggunakan suara untuk kartun Anda.
4. Rekam suara nyata jika perlu.
Jika kartun Anda mengandung dialog, Anda atau orang lain yang Anda kenali
perlu menjadi suara yang menghidupkan karakter Anda. Selagi Anda merekam
kalimat, baca dari naskah menggunakan intonasi dan ekspresi sesuai, dan
pastikan Anda menyesuaikan mulut Anda dengan animasi mulut kartun.
· Pertimbangkan
memanipulasi suara menggunakan perangkat lunak komputer. JIka Anda memiliki
aktor suara yang lebih sedikit dari karakter, Anda bisa mengubah suara salah
satu karakter cukup dengan menyesuaikan atribut sampel suara yang sudah Anda
kumpulkan. Anda perlu membeli perangkat lunak penyunting suara khusus untuk
melakukan ini, namun bergantung pada yang Anda gunakan, Anda bisa mengubah dan
menambah nada, seperti suara besi, pada rekaman suara.[6]
Distribusi
1. Distribusikan kartun menggunakan sumber daya Anda sendiri
Jika Anda memiliki kartun satu
kali yang pendek, atau jika Anda berusaha membuat nama untuk diri Anda sendiri,
Anda bisa menambahkan kartun Anda ke dalam portfolio digital Anda dan
mengunggah salinan pada blog pribadi, akun media social, atau situs web video.
2. Kunjungi perusahaan distribusi, perusahaan animasi, atau stasiun televise
Jika Anda menciptakan episode pertama untuk kartun di rumah, Anda
bisa menyebarkannya melalui salah satu rute. Jika diterima, Anda perlu
menentukan jadwal produksi baru Anda untuk kartun berikutnya agar Anda bisa
kembali bekerja.
· Perusahaan
distribusi akan meninjau episode pertama Anda dan menentukan pasarnya. Jika
mereka memutuskan untuk mewakili kartun Anda, Anda akan diberikan rencana
distribusi dan projeksi penghasilan. Minta surat ketertarikan formal dan
tunjukkan surat pada investor potensial untuk memberitahu mereka bahwa sebuah
distributor mau mewakili kartun Anda.[7]
· Jika
Anda langsung mengunjungi perusahaan animasi atau stasiun televise dengan
episode pertama, mereka mungkin mau menerima dan langsung mendistribusikannya,
terutama jika mereka memiliki slot waktu kosong yang harus diisi.
Referensi
1.
↑http://accad.osu.edu/womenandtech/Papan cerita%20Resource/
2.
↑http://www.incredibletutorials.com/articles/different-types-of-animation/
3.
↑http://randallpstudios.com/blog/2011/01/02/how-to-record-voices-for-a-cartoon/
4.
↑http://www.steves-digicams.com/knowledge-center/how-tos/becoming-a-professional-photographer/production-how-to-create-homemade-sound-effects.html
5.
↑http://www.essortment.com/easy-sound-effects-ideas-19800.html
6.
↑http://audio.tutsplus.com/tutorials/production/quick-tip-how-to-create-crazy-cartoon-voices/
7.
↑http://blog.media-freaks.com/8-steps-to-producing-a-cartoon-series/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar